Anak Perempuan, memang kenapa??

"Anak pertamaku berjenis kelamin perempuan, bukan masalah besar bagiku. Lain cerita kalo anak perempuan terlahir beberapa abad yang lalu. I..."

Selamat siang kawan Master Kids99 kali ini admin bakal membuat artikel yang berjudul Anak Perempuan, memang kenapa??, karena kemarin admin telan membuat artikel yang membahas tips lainnya seperti di atikel dan berikut adalah artikel yang membahas Anak Perempuan, memang kenapa??,,oke deh langsung saja berikut tips Anak Perempuan, memang kenapa??.

Anak pertamaku berjenis kelamin perempuan, bukan masalah besar bagiku. Lain cerita kalo anak perempuan terlahir beberapa abad yang lalu. Ia akan mengalami hal buruk sejak ia diketahui berjenis kelamin perempuan, di aborsi, dibunuh, atau malahan dikubur hidup-hidup. Pada jaman dulu, mempunyai anak perempuan memnag bukan suatu kebanggan, bahkan menjadi aib bagi sebuah keluarga. Sebaliknya kelahiran anak laki- laki akan disambut dengan suka cita, dirayakan dengan meriah dan besar-besaran. Anak laki-laki dianggap akan menjadi penerus nasab/keluarga sehingga banyak pasangan suami istri yang berharap mendapatkan anak laki-laki ( setidaknya anak pertama)....

Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Dalam adat Jawa ada suatu anggapan bahwa anak laki-laki akan menjadi cagak/tiang dalam keluarga, ia yang akan mengayomi keluarga dan adik-adiknya nanti. Bisa difahami karena ketika seorang perempuan menikah, biasanya ia akan mengikuti suaminya, dan tidak sebaliknya.
Ketika beberapa teman bertanya “ anakmu cewek atau cowok??” dan kujawab “Cewek”, sebagian segera menimpali “ nggak apa, baru anak pertama” dengan nada menghibur. Seolah-olah mendapat anak perempuan adalah kesedihan yang harus diberi hiburan.
Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.
Dalam suatu hadits nabi Muhammad Shollalloohu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa Wanita adalah tiang negara (ingat dalam adat Jawa laki-laki hanyalah tiang keluarga), baik buruknya suatu negara dapat dilihat pada baik buruknya wanita-wanita di negera tersebut. Bila para wanita di suatu negara berakhlak buruk, berkelakuan tercela, berfikiran picik dan licik, tingkah laku dan sifatnya tidak mencerminkan kebaikan, maka negara tersebut berada dalam kehancuran yang nyata.
Sungguh benar apa sabda Rosul tersebut. Seorang wanita adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya dan anak orang lain ( karena nampaknya anak-anak ada kecenderungan lebih dekat pada wanita). Pendidikan anak dimulai bahwan sejak anaknya masih dalam kandungan, ada hubungan emosional yang terjalin sejak dalam kandungan. Bila ibunya adalah seorang wanita yang baik, maka ia akan mengajarkan (disadari atau tidak) banyak hal baik pada anaknya. Dan sebaliknya, seorang ibu yang kurang baik, anaknya akan mendapatkan pendidikan buruk dari ibunya.

Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Tapi saat USG pada bulan ke 5, dan diketahui kemungkinan besar calon anakku adalah perempuan, tidak ada rasa kecewa, yang ada adalah suatu kebanggaan bahwa aku akan menjadi seorang ayah. Justru istriku yang sempat berkata “sebenarnya aku ingin anak laki-laki, rasanya lebih bangga kalo anak pertama adalah laki-laki”. Aku maklum, mungkin lingkungannya memang menganggap anak pertama laki-laki adalah suatu hal yang membanggakan.

Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Namun ketika calon anakku adalah perempuan, maka terbayang betapa besar anugerah yang aku terima. Bayangkan, aku mendapat amanah dari Allah, satu makhluk yang akan menjadi penentu baik-buruknya negeri ini. Aku mendapat amanah untuk mendidiknya, menjadikannya pribadi yang siap menanggung beban berat pendidik generasi penerus negeri ini.
Memang amanat yang berat, tapi aku yakin, Allah tidak akan memilihku menerima tugas ini, kalo memang aku tidak mampu (apakah ini suatu bentuk kesombongan diri?? Entahlah....).

Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Aku beruntung, istriku adalah wanita terbaik bagiku dan bagi anakku. Meski awalnya ia mengatakan lebih bangga bila anak pertamanya laki-laki, namun dalam perkembangannya kulihat ia betul-betul mencurahkan segalanya untuk anak kami. Bahkan ia rela keluar dari pekerjaannya hanya untuk fokus dalam perawatan sang bayi (sejak itu aku berjanji untuk berusaha, jangan sampai istriku merasakan “kekurangan” dalam kehidupan kami). Ia rela hidup hanya dari nafkah yang aku berikan, artinya aku berbuat dzalim kalo sampai membiarkannya hidup dalam kekurangan.
Dapat kulihat kesungguhannya, bahkan sejak kehamilannya, ia sangat memeperhatikan “makanan” untuk sang bayi. Apapun yang ia makan, ia pilihkan yang terbaik bagi sang janin. Apa yang menjadi pantangan (sebagaimana nasehat bidan) akan ia hindari. Iapun rajin membaca buku a-z tentang bayi yang ia pilih dan aku belikan, tak segan bertanya kepada para tetangga yang kebetulan punya bayi, bagaimana persiapan melahirkan dan menyambut kedatangan sang bayi.

Hingga saat ini, saat anakku telah lahir dan berusia 7 bulan, istriku betul-betul menjadi guru yang terbaik bagi anak perempuanku. Banyak orang yang kagum akan perkembangan anakku fisik maupun “kepandaian”nya.

Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Melihat perkembangan kaum perempuan saat ini, membuatku sedikit khawatir. Banyak wanita yang tidak bangga menjadi wanita, mereka malah ingin sejajar / diperlakukan sama dengan lelaki. Mungkin pandanganku sedikit kolot dan kuno, tapi aku katakan banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka begitu istimewa di hadapan Allah.
Aku khawatir, suatu saat anakku akan bertemu dan melihat kenyataan saat ini. Aku khawatir aku belum memberinya bekal yang cukup baginya menghadapi kaumnya sendiri


Entahlah, aku sejak awal tidak terlalu memikirkan untuk memilih anak laki-laki atau perempuan.

Tapi aku ingin anakku tetap ada di kodratnya, menjadi perempuan yang mampu jadi sekolah terbaik bagi anak-anaknya kelak.

Kumpulan tips dan trik internet 2016, disini kamu juga bisa menemukan semua tips yang sudah admin pilihkan untuk kamu seperti : asuransi, prudential indonesia, asuransi prudential, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi mobil, asuransi sinar mas, pengertian asuransi, asuransi jiwa, asuransi indonesia

Anda sedang membaca artikel Anak Perempuan, memang kenapa?? di Master Kids99. Anda juga dapat membaca artikel lainnya seperti https://masterkids99.blogspot.com/2011/02/arisan-berantai.html atau .

Semua artikel yang ada di Master Kids99 adalah artikel pilihan yang sudah admin pilihkan untuk kamu...semoga artikel yang barusaja kamu baca bisa bermanfaat.

Kesimpulan artikel ini adalah "Anak pertamaku berjenis kelamin perempuan, bukan masalah besar bagiku. Lain cerita kalo anak perempuan terlahir beberapa abad yang lalu. I..."

Buat yang ingin membuat blog atau website dengan harga terjangkau kalian bisa buka AsiadevMedia.com untuk melihat harga detailnya.

No comments:

Post a Comment